Seharian kujelajahi pelosok desa sambil refhresing mencari udara segar di pedesaan meski dengan sepeda motor yang mulai udur tapi tak mengurangi semangat. Kekhawatiran tap selalu ada manakala menghadapi jalan dengan turunan yang tajam dan berkelok dan hadapi tanjakan yang membentang,maklum tak seperti ku masih miliki motor gede kemanapun dan medan apapun tak pernah gentar.Banyak pengalaman yang sangat berharga dari hasil kunjungan lapangan disamping silaturahmi pada semua klien TBC banyak pula belajar tentang arti kehidupan yang selama ini kita sendiri hanya sekedar teori dan dilapangan adalah aplikasinya yang nyata
Kemiskinan di pedesaan dan rendahnya status nutrisi masyarakat menjadi salah satu penyebab angka TBC masih tetap ada di Indonesia. Kurangnya ventilasi dan penataan ruangan pemukiman yang sehat yang menjadi dilema terhadap proses penyembuhan. Kurangnya gizi atau nutrisi yang disebabkan kemiskinan juga sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan penderita TBC. Tanggung jawab siapa? ini adalah yang selalu terpikir dalam setiap penanganan kasus dilapangan. Pemerintah dalam hal ini Puskesmas sebagai ujung tombak terdepan hanya mampu memberikan pelayanan yang paripurna sebatas pengobatan dan konseling. Motivasilah yang sangat berarti agar mereka tak menjadikan kemiskinan menghambat proses penyembuhan.